10 Manfaat & Dampak Puasa Pada Tubuh Secara Ilmiah — Bulan ramadhan sebentar lagi tiba,
artinya kesempatan umat muslim untuk menjalankan kewajiban berpuasa dan
mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya juga terbuka.
Dengan niat yang kuat
dan ikhlas, ibadah puasa dapat kita jalani dengan maksimal sekaligus memberikan
manfaat yang maksimal pula bagi diri kita. Selain menjadi ladang pahala bagi
umat muslim, berpuasa juga memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan
tubuh manusia itu sendiri.
Karena itu, agar makin
termotivasi dalam menjalani puasa Ramadhan, kita juga perlu tahu apa saja
manfaat berpuasa dari segi ilmiah. Manfaat berpuasa ini telah banyak dibahas
diberbagai artikel, maka kami menghimpunnya dan memilah yang terbaik dan mudah
dipahami.
1. Baik Bagi Kesehatan
Jantung & Pembuluh Darah
Sakit jantung tidak
dipungkiri lagi merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh
kebanyakan orang didunia, apalagi di Indonesia dengan jumlah perokok terus
makin meningkat tiap tahunnya penyakit jantung adalah ancaman nyata. Untungnya,
berpuasa memiliki dampak yang sangat baik bagi jantung, ketika berpuasa,
tubuh kita ternyata melakukan peningkatan HDL dan penurunan LDL yang menurut
penelitian “chronobiological” ternyata hal tersebut merupakan hal yang sehat
bagi jantung dan pembuluh darah.
2. Psikologi Yang
Tenang Cegah Penyakit Kronis
Selain menahan lapar
dan haus, puasa juga mengharuskan kita menahan amarah. Hal ini membuat keadaan
psikologis seseorang menjadi lebih tenang dan secara ilmiah akan menurunkan
kadar adrenalin dalam tubuh. Minimnya adrenalin akan memberikan efek baik pada
tubuh seperti: mencegah pembentukan kolesterol dan kontraksi empedu yang lebih
baik dimana hal ini dapat mengurangi resiko penyakit pembuluh darah, jantung
dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
3. Pola Pikir yang Lebih Tajam & Kreatif
Puasa membuat pikiran
menjadi lebih tenang dan juga melambat, uniknya menurut penelitian ternyata
pikiran yang melambat ini membuatnya justru bekerja lebih tajam. Selain itu
ditinjau dari segi insting, masalah rasa lapar adalah masalah kelanjutan hidup
sehingga wajar jika rasa lapar memaksa kita untuk berpikiran lebih tajam dan
kreatif.
Hal ini juga
dibuktikan dengan suatu kasus pada sekelompok mahasiswa di University of
Chicago yang diminta berpuasa selama tujuh hari. Selama masa itu, terbukti
bahwa kewaspadaan mental mereka meningkat dan progres mereka dalam berbagai
penugasan kampus mendapat nilai “REMARKABLE.”
4. Performa Seksual
Meningkat Pesat
Sebuah penelitian yang
membahas tentang hubungan puasa dengan kadar hormon kejantanan (testoteron),
perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH) membuktikan, bahwa puasa memang benar
menurunkan nafsu seksual dan menurunkan hormon testoteron. Namun ini bersifat
sementara, Bahkan setelah beberapa hari siklus puasa dijalankan justru produksi
hormon testosteron dan performa seksual justru meningkat pesat.
5. Mengurangi Kegemukan
secara ilmiah berpuasa
juga berdampak pada penurunan berat badan. Dengan berpuasa usus-usus dalam
tubuh akan lebih bersih dari sisa-sisa endapan makanan, Endapan makanan inilah
yang bila kelebihan akan menjadi lemak diperut. Selain itu berpuasa juga
memperbaiki sistem pencernaan kita, sehingga sirkulasi makanan dan buang air
menjadi lebih lancar.
6. Pencegah & Penyembuh Penyakit Mental
Otak kita didalamnya
memiliki fungsi pembersih dan penyehat otak dengan bantuan sel yang disebut
dengan “neuroglial cells”. Saat berpuasa, sel-sel neuron yang mati atau sakit,
akan “dimakan” oleh sel-sel neuroglial ini, dimana hal ini akan berdampak
pula pada mental seseorang. bahkan, seorang ilmuwan di bidang kejiwaan yang
bernama Dr. Ehret menyatakan bahwa: “Beberapa hari berpuasa akan memberikan
dampak pada kesehatan fisik dan lebih lanjut untuk mendapatkan kesehatan
mental, seseorang harus menjalani puasa lebih dari 21 hari.
7. Kekebalan Tubuh
Yang Meningkat
Bukannya lemas
sehingga menjadi gampang sakit, ternyata puasa justru meningkatkan kekebalan
tubuh. Hal ini didukung oleh penelitian yang bahkan sudah umum, yaitu
mengenai: Ketika seorang berpuasa maka akan terjadi peningkatan Limfosit sampai
dengan 10 kali lipat dalam tubuhnya, hal ini memberikan pengaruh yang besar
terhadap sistem imunitas tubuh, sehingga puasa justru menghindarkan kita dari
berbagai virus dari lingkungan luar/makanan yang tidak baik.
8. Sehat Bagi Ginjal
Ginjal merupakan
penyaring zat berbahaya apapun yang kita makan dan minum dan berpuasa membuat
ginjal semakin sehat, mengapa? Karena fungsi ginjal akan maksimal bila kekuatan
osmosis urin mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air, dan satu-satunya
cara adalah dengan mengurangi asupan air yaitu ketika berpuasa.
9. Pencegah Diabetes
& kelebihan Nutrisi Lainnya
Obesitas,
hiperkolesterol, diabetes dan penyakit yang diakibatkan kelebihan nutrisi
lainnya adalah akibat dari tubuh mengalami kelebihan kadar gula darah dan
kolesterol. Dengan berpuasa konsumsi gula dan makanan berlemak dapat lebih
terkontrol dan dikurangi yang akan berdampak baik bagi kembalinya keseimbangan
kadar gula dan kolesterol tersebut.
10. Penawar Sakit
Sendi/Encok
Berpuasa dengan
teratur akan meningkatkan sel penetral alami dalam tubuh kita yang akan membuat
sakit encok lambat laun menuju kesembuhan. Sebuah penelitian menemukan
adanya korelasi antara meningkatnya kemampuan sel penetral (pembasmi bakteri)
dengan membaiknya radang sendi — penyebab encok.
Nilai-Nilai Ketakwaan Dalam
Ibadah Puasa
Hikmah
teragung dari ibadah puasa adalah untuk mewujudkan ketakwaan. Hal ini yang
Allah nyatakan dalam al Qur`an (yang artinya),
“Hai orang-orang
yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al Baqarah: 183)
Bertakwa
kepada Allah dilakukan dengan beriman kepada-Nya, menunaikan perintah-Nya,
menjauhi larangan-Nya dan teguh dalam semua itu. Keutamaan takwa dan pujian
bagi orang yang bertakwa sangat tinggi dan harum. Takwa menjadi ukuran
kemuliaan seorang hamba, Allah bersama orang yang bertakwa, surga disediakan
untuk mereka dan neraka akan dijauhkan dari tubuh-tubuh mereka kelak pada hari
kiamat. Allah juga menjanjikan kemudahan dan rizki yang tidak disangka-sangka
bagi orang yang bertakwa di dunia.
Takwa, tidak dibangun
diatas satu nilai kebaikan. Takwa adalah akumulasi dari nilai-nilai dan
unsur-unsur kebaikan yang beragam. Nilai-nilai inilah yang penulis sebut
sebagai nilai-nilai ketakwaan. Dalam ibadah puasa, terdapat sejumlah
nilai-nilai yang dapat membangun ketakwaan seorang hamba kepada Allah. Berikut
ini diantaranya beserta penjelasannya secara ringkas:
Ibadah
Puasa Meningkatkan Iman
Dengan
ibadah puasa, iman seorang hamba akan melesat naik. Puasa adalah salah satu
ketaatan kepada Allah, dan setiap ketaatan memberi dampak pada meningkatnya
keimanan seorang hamba kepada Allah. Selanjutnya, keimanan akan menumbuhkan
ketakwaan pada dirinya. Oleh karena itu, sejumlah ayat yang memerintahkan untuk
bertakwa, Allah awali dengan seruan kepada orang-orang yang beriman. Karena
takwa hanya mampu diwujudkan oleh orang-orang yang beriman.
Ibadah
Puasa Melatih Kesabaran
Dalam
ibadah puasa, kesabaran sangat diperlukan. Lebih diperlukan dari ibadah-ibadah
yang lainnya. Orang yang berpuasa secara otomatis akan bersabar. Oleh karena
itu pada ulama mengatakan bahwa dalam ibadah puasa, terkumpul seluruh jenis
kesabaran;
1.
Sabar dalam taat; karena ibadah puasa adalah perintah Allah.
2.
Sabar dalam menjauhi maksiat; karena selama berpuasa seorang
hamba meninggalkan yang dilarang berupa perkara-perkara yang dapat membatalkan
puasanya.
3.
Sabar dalam menerima ketentuan Allah yang tidak disukai; karena
pada saat seorang hamba berpuasa, rasa lapar, dahaga, lelah dan kondisi-kondisi
lain yang tidak disukainya akan terjadi padanya.
Ibadah
Puasa Menekan Syahwat dan Mengendalikan Hawa Nafsu
Nilai
ketakwaan selanjutnya yang terdapat dalam ibadah puasa adalah, ibadah puasa
dapat menekan syahwat seorang hamba, mengurangi keinginan-keinginan buruk yang
ada pada dirinya dan mengendalikan hawa nafsunya. Jelas, hawa nafsu yang
terkendali dan syahwat yang terkontrol akan memberi dampak pada ketakwaan seorang
hamba. Karena syahwat dan hawa nafsu adalah faktor yang sangat besar yang
membuat manusia meninggalkan ketaatan dan mengerjakan kemaksiatan.
Ibadah
Puasa Menumbuhkan Keikhlasan
Satu-satunya
ibadah yang tidak dapat dilaksanakan dengan riya, tujuan agar dilihat orang
manusia dan mendapat pujian mereka adalah ibadah puasa. Para ulama mengatakan,
ibadah puasa adalah ibadah rahasia antara seorang hamba dengan rabbnya, hanya
dirinya dan Allah saja yang mengetahui bahwa ia sedang berpuasa. Oleh karena
itu dalam sebuah hadis qudsi Allah berfirman, “Puasa itu untukku dan aku yang
akan membalasnya” (HR Bukhari Muslim)
Al
Hafidz Ibnu Hajar mengatakan, “Puasa tidak terjadi padanya riya, sebagaimana
yang terjadi pada ibadah selainnya.” (al Fath)
Keikhlasan
tentu sangat penting dalam ketakwaan. Perintah-perintah Allah harus
dilaksanakan seorang hamba dengan ikhlas, dalam rangka mencari keridhaan Allah.
Pun demikian dengan larangan-larangan Allah, jika seorang hamba ingin mendapat
pahala dari meninggalkannya, ia pun harus meninggalkannya karena Allah.
Ibadah
Puasa Menguatkan Rasa Muraqabatullah
Merasa
selalu diawasi oleh Allah adalah perasaan yang harus dihadirkan oleh seorang
hamba jika ia ingin menjadi manusia yang benar-benar bertakwa kepada-Nya.
Muraqabatullah akan membuat ia senantiasa berusaha menjaga diri dari
perbuatan-perbuatan yang dimurkai Allah kapan pun dan dimana pun ia berada.
Orang yang tidak memiliki rasa muraqabatullah dalam hatinya, pasti akan
kesulitan mempertahankan ketakwaannya, khususnya dalam kondisi sendirian, jauh
dari pandangan manusia.
Ibadah
puasa mengandung nilai muraqabatullah. Saat seorang hamba berpuasa, ia akan
benar-benar sadar bahwa ia selalu dalam pengawasan Allah. Tidak ada tempat dan
waktu yang tidak diketahui oleh-Nya. Oleh karena itu ia akan senantiasa
menjaga puasanya dari hal-hal yang dapat membatalkannya, walaupun saat
sendirian dan jauh dari pandangan manusia.
Ibadah
Puasa Meningkatkan Rasa Syukur
Dasar
dari ketakwaan adalah rasa syukur. Rasa syukur akan tumbuh dari kesadaran yang
baik atas karunia dan nikmat Allah bagi seorang hamba. Semua nikmat datang dari
Allah. Sekecil apapun. Manusia tidak dapat hidup tanpa karunia Allah.
Biasanya,
kenikmatan serta karunia Allah tersebut manusia sadari saat ia terhalang
darinya dan merasa membutuhkannya. Makan dan minum adalah karunia Allah yang
dirasakan oleh manusia setiap hari, namun sering kali baru disadari bahwa semua
itu merupakan nikmat Allah yang sangat besar pada saat manusia terhalang
darinya.
Dalam
beribadah puasa, seorang hamba akan menyadari bahwa nikmat makan, minum dan
juga nikmat-nikmat lainnya merupakan karunia Allah yang sangat besar atas
dirinya, untuk itulah ia pun akan merasa harus bersyukur kepada-Nya.
Ibadah
Puasa Menghadirkan Rasa Belas Kasihan
Saat
beribadah puasa, rasa lapar dan dahaga akan dirasakan. Saat ia merasakan lapar
dan dahaga itulah, ia pun akan mengingat sebagian saudara-saudaranya yang
merasakan hal yang sama. Namun bedanya, ia hanya merasakan lapar dan dahaga
sementara waktu saja, sementara sebagian saudara-saudaranya yang miskin
merasakan hal itu hampir dalam setiap waktu.
Ibadah
Puasa Membersihkan Hati Dari Noda
Dalam sebuah hadis yang
diterima dari sahabat Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Puasa di bulan kesabaran dan tiga hari setiap bulan, akan
meninghilangkanwaharsh shadri” (HR al
Bazzar) Wahash shadri adalah
tipuan, kedengkian, amarah, kemunafikan yang ada dalam hati.
Jika
hati bersih, maka tentu lisan dan anggota badan akan baik dan selalu bertakwa
kepada Allah.
Itulah
beberapa nilai ketakwaan dari ibadah puasa. Mudah-mudahan ibadah puasa yang
kita laksanakan tahun ini benar-benar dapat mewujudkan ketakwaan pada diri
kita. Amin.
Wallahu
a’lam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar