Kamis, 09 Juni 2016

10 Manfaat & Dampak Ilmiah Puasa Pada Kesehatan Tubuh Serta Fadilah Puasa Ramadhan

10 Manfaat & Dampak Puasa Pada Tubuh Secara Ilmiah — Bulan ramadhan sebentar lagi tiba, artinya kesempatan umat muslim untuk menjalankan kewajiban berpuasa dan mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya juga terbuka.

Dengan niat yang kuat dan ikhlas, ibadah puasa dapat kita jalani dengan maksimal sekaligus memberikan manfaat yang maksimal pula bagi diri kita. Selain menjadi ladang pahala bagi umat muslim, berpuasa juga memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan tubuh manusia itu sendiri.
Karena itu, agar makin termotivasi dalam menjalani puasa Ramadhan, kita juga perlu tahu apa saja manfaat berpuasa dari segi ilmiah. Manfaat berpuasa ini telah banyak dibahas diberbagai artikel, maka kami menghimpunnya dan memilah yang terbaik dan mudah dipahami.

1. Baik Bagi Kesehatan Jantung & Pembuluh Darah
Sakit jantung tidak dipungkiri lagi merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh kebanyakan orang didunia, apalagi di Indonesia dengan jumlah perokok terus makin meningkat tiap tahunnya penyakit jantung adalah ancaman nyata. Untungnya,  berpuasa memiliki dampak yang sangat baik bagi jantung, ketika berpuasa, tubuh kita ternyata melakukan peningkatan HDL dan penurunan LDL yang menurut penelitian “chronobiological” ternyata hal tersebut merupakan hal yang sehat bagi jantung dan pembuluh darah.

2. Psikologi Yang Tenang Cegah Penyakit Kronis
Selain menahan lapar dan haus, puasa juga mengharuskan kita menahan amarah. Hal ini membuat keadaan psikologis seseorang menjadi lebih tenang dan secara ilmiah akan menurunkan kadar adrenalin dalam tubuh. Minimnya adrenalin akan memberikan efek baik pada tubuh seperti: mencegah pembentukan kolesterol dan kontraksi empedu yang lebih baik dimana hal ini dapat mengurangi resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.

3. Pola Pikir yang Lebih Tajam & Kreatif
Puasa membuat pikiran menjadi lebih tenang dan juga melambat, uniknya menurut penelitian ternyata pikiran yang melambat ini membuatnya justru bekerja lebih tajam. Selain itu ditinjau dari segi insting, masalah rasa lapar adalah masalah kelanjutan hidup sehingga wajar jika rasa lapar memaksa kita untuk berpikiran lebih tajam dan kreatif.
Hal ini juga dibuktikan dengan suatu kasus pada sekelompok mahasiswa di University of Chicago yang diminta berpuasa selama tujuh hari. Selama masa itu, terbukti bahwa kewaspadaan mental mereka meningkat dan progres mereka dalam berbagai penugasan kampus mendapat nilai “REMARKABLE.”

4. Performa Seksual Meningkat Pesat
Sebuah penelitian yang membahas tentang hubungan puasa dengan kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH) membuktikan, bahwa puasa memang benar menurunkan nafsu seksual dan menurunkan hormon testoteron. Namun ini bersifat sementara, Bahkan setelah beberapa hari siklus puasa dijalankan justru produksi hormon testosteron dan performa seksual justru meningkat pesat.

5. Mengurangi Kegemukan
secara ilmiah berpuasa juga berdampak pada penurunan berat badan. Dengan berpuasa usus-usus dalam tubuh akan lebih bersih dari sisa-sisa endapan makanan, Endapan makanan inilah yang bila kelebihan akan menjadi lemak diperut. Selain itu berpuasa juga memperbaiki sistem pencernaan kita, sehingga sirkulasi makanan dan buang air menjadi lebih lancar.

6. Pencegah & Penyembuh Penyakit Mental
Otak kita didalamnya memiliki fungsi pembersih dan penyehat otak dengan bantuan sel yang disebut dengan “neuroglial cells”. Saat berpuasa, sel-sel neuron yang mati atau sakit, akan “dimakan” oleh sel-sel neuroglial ini, dimana hal ini akan berdampak pula pada mental seseorang. bahkan, seorang ilmuwan di bidang kejiwaan yang bernama Dr. Ehret menyatakan bahwa: “Beberapa hari berpuasa akan memberikan dampak pada kesehatan fisik dan lebih lanjut untuk mendapatkan kesehatan mental, seseorang harus menjalani puasa lebih dari 21 hari.

7. Kekebalan Tubuh Yang Meningkat
Bukannya lemas sehingga menjadi gampang sakit, ternyata puasa justru meningkatkan kekebalan tubuh. Hal ini didukung oleh penelitian yang bahkan sudah umum, yaitu mengenai: Ketika seorang berpuasa maka akan terjadi peningkatan Limfosit sampai dengan 10 kali lipat dalam tubuhnya, hal ini memberikan pengaruh yang besar terhadap sistem imunitas tubuh, sehingga puasa justru menghindarkan kita dari berbagai virus dari lingkungan luar/makanan yang tidak baik.

8. Sehat Bagi Ginjal
Ginjal merupakan penyaring zat berbahaya apapun yang kita makan dan minum dan berpuasa membuat ginjal semakin sehat, mengapa? Karena fungsi ginjal akan maksimal bila kekuatan osmosis urin mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air, dan satu-satunya cara adalah dengan mengurangi asupan air yaitu ketika berpuasa.

9. Pencegah Diabetes & kelebihan Nutrisi Lainnya
Obesitas, hiperkolesterol, diabetes dan penyakit yang diakibatkan kelebihan nutrisi lainnya adalah akibat dari tubuh mengalami kelebihan kadar gula darah dan kolesterol. Dengan berpuasa konsumsi gula dan makanan berlemak dapat lebih terkontrol dan dikurangi yang akan berdampak baik bagi kembalinya keseimbangan kadar gula dan kolesterol tersebut.

10. Penawar Sakit Sendi/Encok
Berpuasa dengan teratur akan meningkatkan sel penetral alami dalam tubuh kita yang akan membuat sakit encok lambat laun menuju kesembuhan. Sebuah penelitian menemukan adanya korelasi antara meningkatnya kemampuan sel penetral (pembasmi bakteri) dengan membaiknya radang sendi — penyebab encok.


Nilai-Nilai Ketakwaan Dalam Ibadah Puasa
Hikmah teragung dari ibadah puasa adalah untuk mewujudkan ketakwaan. Hal ini yang Allah nyatakan dalam al Qur`an (yang artinya),
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al Baqarah: 183)
Bertakwa kepada Allah dilakukan dengan beriman kepada-Nya, menunaikan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya dan teguh dalam semua itu. Keutamaan takwa dan pujian bagi orang yang bertakwa sangat tinggi dan harum. Takwa menjadi ukuran kemuliaan seorang hamba, Allah bersama orang yang bertakwa, surga disediakan untuk mereka dan neraka akan dijauhkan dari tubuh-tubuh mereka kelak pada hari kiamat. Allah juga menjanjikan kemudahan dan rizki yang tidak disangka-sangka bagi orang yang bertakwa di dunia.
Takwa, tidak dibangun diatas satu nilai kebaikan. Takwa adalah akumulasi dari nilai-nilai dan unsur-unsur kebaikan yang beragam. Nilai-nilai inilah yang penulis sebut sebagai nilai-nilai ketakwaan. Dalam ibadah puasa, terdapat sejumlah nilai-nilai yang dapat membangun ketakwaan seorang hamba kepada Allah. Berikut ini diantaranya beserta penjelasannya secara ringkas:
Ibadah Puasa Meningkatkan Iman
Dengan ibadah puasa, iman seorang hamba akan melesat naik. Puasa adalah salah satu ketaatan kepada Allah, dan setiap ketaatan memberi dampak pada meningkatnya keimanan seorang hamba kepada Allah. Selanjutnya, keimanan akan menumbuhkan ketakwaan pada dirinya. Oleh karena itu, sejumlah ayat yang memerintahkan untuk bertakwa, Allah awali dengan seruan kepada orang-orang yang beriman. Karena takwa hanya mampu diwujudkan oleh orang-orang yang beriman.
Ibadah Puasa Melatih Kesabaran
Dalam ibadah puasa, kesabaran sangat diperlukan. Lebih diperlukan dari ibadah-ibadah yang lainnya. Orang yang berpuasa secara otomatis akan bersabar. Oleh karena itu pada ulama mengatakan bahwa dalam ibadah puasa, terkumpul seluruh jenis kesabaran;
1.        Sabar dalam taat; karena ibadah puasa adalah perintah Allah.
2.       Sabar dalam menjauhi maksiat; karena selama berpuasa seorang hamba meninggalkan yang dilarang berupa perkara-perkara yang dapat membatalkan puasanya.
3.       Sabar dalam menerima ketentuan Allah yang tidak disukai; karena pada saat seorang hamba berpuasa, rasa lapar, dahaga, lelah dan kondisi-kondisi lain yang tidak disukainya akan terjadi padanya.
Ibadah Puasa Menekan Syahwat dan Mengendalikan Hawa Nafsu
Nilai ketakwaan selanjutnya yang terdapat dalam ibadah puasa adalah, ibadah puasa dapat menekan syahwat seorang hamba, mengurangi keinginan-keinginan buruk yang ada pada dirinya dan mengendalikan hawa nafsunya. Jelas, hawa nafsu yang terkendali dan syahwat yang terkontrol akan memberi dampak pada ketakwaan seorang hamba. Karena syahwat dan hawa nafsu adalah faktor yang sangat besar yang membuat manusia meninggalkan ketaatan dan mengerjakan kemaksiatan.
Ibadah Puasa Menumbuhkan Keikhlasan
Satu-satunya ibadah yang tidak dapat dilaksanakan dengan riya, tujuan agar dilihat orang manusia dan mendapat pujian mereka adalah ibadah puasa. Para ulama mengatakan, ibadah puasa adalah ibadah rahasia antara seorang hamba dengan rabbnya, hanya dirinya dan Allah saja yang mengetahui bahwa ia sedang berpuasa. Oleh karena itu dalam sebuah hadis qudsi Allah berfirman, “Puasa itu untukku dan aku yang akan membalasnya” (HR Bukhari Muslim)
Al Hafidz Ibnu Hajar mengatakan, “Puasa tidak terjadi padanya riya, sebagaimana yang terjadi pada ibadah selainnya.” (al Fath)
Keikhlasan tentu sangat penting dalam ketakwaan. Perintah-perintah Allah harus dilaksanakan seorang hamba dengan ikhlas, dalam rangka mencari keridhaan Allah. Pun demikian dengan larangan-larangan Allah, jika seorang hamba ingin mendapat pahala dari meninggalkannya, ia pun harus meninggalkannya karena Allah.
Ibadah Puasa Menguatkan Rasa Muraqabatullah
Merasa selalu diawasi oleh Allah adalah perasaan yang harus dihadirkan oleh seorang hamba jika ia ingin menjadi manusia yang benar-benar bertakwa kepada-Nya. Muraqabatullah akan membuat ia senantiasa berusaha menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang dimurkai Allah kapan pun dan dimana pun ia berada. Orang yang tidak memiliki rasa muraqabatullah dalam hatinya, pasti akan kesulitan mempertahankan ketakwaannya, khususnya dalam kondisi sendirian, jauh dari pandangan manusia.
Ibadah puasa mengandung nilai muraqabatullah. Saat seorang hamba berpuasa, ia akan benar-benar sadar bahwa ia selalu dalam pengawasan Allah. Tidak ada tempat dan waktu yang tidak diketahui  oleh-Nya. Oleh karena itu ia akan senantiasa menjaga puasanya dari hal-hal yang dapat membatalkannya, walaupun saat sendirian dan jauh dari pandangan manusia.
Ibadah Puasa Meningkatkan Rasa Syukur
Dasar dari ketakwaan adalah rasa syukur. Rasa syukur akan tumbuh dari kesadaran yang baik atas karunia dan nikmat Allah bagi seorang hamba. Semua nikmat datang dari Allah. Sekecil apapun. Manusia tidak dapat hidup tanpa karunia Allah.
Biasanya, kenikmatan serta karunia Allah tersebut manusia sadari saat ia terhalang darinya dan merasa membutuhkannya. Makan dan minum adalah karunia Allah yang dirasakan oleh manusia setiap hari, namun sering kali baru disadari bahwa semua itu merupakan nikmat Allah yang sangat besar pada saat manusia terhalang darinya.
Dalam beribadah puasa, seorang hamba akan menyadari bahwa nikmat makan, minum dan juga nikmat-nikmat lainnya merupakan karunia Allah yang sangat besar atas dirinya, untuk itulah ia pun akan merasa harus bersyukur kepada-Nya.
Ibadah Puasa Menghadirkan Rasa Belas Kasihan
Saat beribadah puasa, rasa lapar dan dahaga akan dirasakan. Saat ia merasakan lapar dan dahaga itulah, ia pun akan mengingat sebagian saudara-saudaranya yang merasakan hal yang sama. Namun bedanya, ia hanya merasakan lapar dan dahaga sementara waktu saja, sementara sebagian saudara-saudaranya yang miskin merasakan hal itu hampir dalam setiap waktu.
Ibadah Puasa Membersihkan Hati Dari Noda
Dalam sebuah hadis yang diterima dari sahabat Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa di bulan kesabaran dan tiga hari setiap bulan, akan meninghilangkanwaharsh shadri” (HR al Bazzar) Wahash shadri adalah tipuan, kedengkian, amarah, kemunafikan yang ada dalam hati.
Jika hati bersih, maka tentu lisan dan anggota badan akan baik dan selalu bertakwa kepada Allah.
Itulah beberapa nilai ketakwaan dari ibadah puasa. Mudah-mudahan ibadah puasa yang kita laksanakan tahun ini benar-benar dapat mewujudkan ketakwaan pada diri kita. Amin.
Wallahu a’lam,



Tidak ada komentar:

Posting Komentar